Monday, August 10, 2015

Lobster Air Tawar Cherax quadricarinatus

1.                  PENDAHULUAN
1.1              Latar belakang
Sektor Kelautan dan Perikanan dengan potensi sumber daya alam yang sangat besar diharapkan dapat menjadi sektor unggulan dalam pemulihan ekonomi. Usaha peningkatan produksi ikan melalui pengembangan teknologi budidaya air tawar diarahkan pada pembesaran, pembenihan, pelestarian sumber daya ikan dan lingkungan serta pengendalian hama dan penyakit ikan. Diharapkan, dengan tersedianya induk dan benih melalui teknik-teknik pembesaran dan pembenihan secara terkendali dapat menghasilkan induk dan benih yang bermutu.
Salah satu aspek budidaya yang sangat berpeluang dalam menunjang pemulihan ekonomi dan menjadi produk unggulan sebagai komoditas pangan (dikonsumsi)  yaitu  lobster air tawar. Hal ini di sebabkan karena belum banyak pembudidaya yang menggeluti budidaya lobster air tawar. Sementara itu, prospek pasar luar negeri masih sangat terbuka lebar. Tidak sedikit negara di Asia dan Eropa  yang mengimpor lobster air tawar untuk kebutuhan dalam negerinya. Australia sebagai salah satu negara penghasil lobster air tawar, hanya mengekspor 35 % dari hasil produksinya ke Singapura, Hongkong, Taiwan dan Korea. Sisanya digunakan untuk memenuhi pasar dalam negeri (Iskandar, 2006).
Secara teknis, budidaya lobster air tawar baik pembenihan maupun pembesaran lebih mudah dibudidayakan dibandingkan dengan jenis udang air tawar lainnya. Wadah pemeliharaannya pun tidak perlu luas. Lobster air tawar tidak mudah terserang penyakit dan tidak mudah stres asalkan kebutuhan pakan, kualitas air dan oksigen terlarut terpenuhi dengan baik (Setiawan, 2006).
Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi yang cukup besar untuk pengembangan budidaya lobster air tawar. Hal ini dikarenakan iklim dan siklus musim di Indonesia sangat memungkinkan lobster dibudidayakan sepanjang tahun. Lobster air tawar, terutama jenis red claw dapat berkembang biak 4 – 5 kali dalam setahun. Sementara di Queensland (Australia) red claw hanya mampu berkembang biak dua kali setahun. Selain itu, di Indonesia juga kaya dengan sumber pakan alami bagi lobster sehingga dengan adanya pakan alami tersebut sangat memungkinkan lobster air tawar tumbuh dan berkembang biak dengan cepat (Kurniawan dan Hartono, 2007).
Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Tatelu mempunyai tugas untuk  memproduksi dan mendistribusikan benih dan induk yang unggul serta memberikan informasi teknologi, pembimbingan, pengarahan, pemonitoran hambatan dan cara penanggulangannya kepada para pembudidaya lobster air tawar setempat dan di Indonesia pada umumnya.
Oleh sebab itu, penguasaan teknik pembenihan lobster air tawar diharapkan dapat memenuhi tuntutan tersebut. Kegiatan magang dapat melatih mahasiswa untuk belajar dan mengetahui teknis pelaksanaan kegiatan akuakultur di tingkat yang paling awal yaitu pembenihan. Sehingga keterampilan yang diperoleh dapat dijadikan modal untuk mengembangkan usaha-usaha akuakultur dikemudian hari. 




1.2       Tujuan
Kegiatan magang di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Tatelu bertujuan untuk :
1. Mengetahui prosedur dan teknik pembenihan Lobster Air Tawar (Cherax qudricarinatus).
2. Menambah pengetahuan dan melatih keterampilan mahasiswa dalam menjalankan kegiatan   pembenihan Lobster Air Tawar.
3.  Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi.

1.3       Tempat dan waktu
Kegiatan magang dilaksanakan di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Tatelu Desa Tatelu Kecamatan Dimembe, Kabupaten Minahasa Utara, Propinsi Sulawesi Utara. Waktu pelaksanaannya mulai tanggal 12 Februari 2008 –  15 Maret 2008.









2.         TINJAUAN  PUSTAKA
2.1       Klasifikasi
Lobster air tawar merupakan salah satu genus dari kelompok udang (Crustacea) yang hidupnya hanya di air tawar. Lobster air tawar termasuk dalam genus cherax dan beberapa nama internasional dari lobster air tawar adalah crayfish, crawfish dan crawdad. Terdapat tiga famili lobster air tawar, yakni famili Astacidae, Cambaridae dan Parastacidae. Famili Astacidae dan Cambaridae  tersebar dibelahan dunia bagian utara, sedangkan famili Parastacidae menyebar di dunia bagian selatan, seperti Australia, Indonesia bagian timur, Selandia Baru dan Papua Nugini.
Salah satu spesies lobster air tawar yang telah dibudidayakan adalah lobster air tawar capit merah atau redclaw (Cherax quadricarinatus). Spesies ini merupakan salah satu spesies endemik dari kelompok udang yang pada awalnya hidup di sungai, rawa, atau danau di kawasan Queensland Australia (Setiawan, 2006).
Secara ilmiah klasifikasi lobster air tawar capit merah (redclaw) adalah sebagai berikut :
     Filum  : Arthropoda
Sub Filum  : Crustacea
                  Kelas  : Malacostrada
 Ordo  :Decapoda
                                 Famili  : Parastacidae
   Genus  : Cherax
         Spesies  : Cherax quadricarinatus (Anonimous, 2006)
2.2       Morfologi
            Lobster tidak memiliki tulang dalam (Internal skeleton) dan seluruh tubuhnya ditutupi oleh cangkang yang terbuat dari zat tanduk. Cangkang ini akan mengelupas secara periodik seiring dengan pertumbuhan tubuhnya. Tubuh lobster dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian kepala (chepalothorax) dan perut (abdomen). Bagian kepala ditutupi cangkang yang disebut karapak. Fungsinya untuk melindungi otak, insang, hati dan lambung. Bagian perut yang terdiri dari enam ruas ini akan berkembang setiap kali mengalami pergantian kulit atau molting. Bagian kepala dan bagian perut dihubungkan dengan bagian yang bernama subchepalothorax. (Iskandar, 2006).
Lobster air tawar red claw (Cherax quadricarinatus) mempunyai ciri khusus yaitu warna tubuhnya hijau kemerahan. Pada lobster air tawar yang jantan terdapatnya  ciri khusus berupa garis merah tajam pada capitnya yang akan muncul setelah lobster tersebut telah berumur lebih dari 7 bulan dan capitnya diselimuti oleh duri-duri halus. Berbeda dengan lobster air tawar betina selain tidak adanya garis merah pada capitnya, ciri dari lobster betina dapat dilihat pada ukuran capitnya yang lebih kecil dibanding capit pada lobster air tawar jantan. Lobster air tawar red claw ini dapat mencapai ukuran sampai 50 cm dengan bobot 800 – 1000 gram/ekor (Bachtiar, 2006).
 selanjutnya email ke tauvandkpbuol@gmail.com


No comments:

Post a Comment